Desa Penglipuran merupakan salah satu destinasi wisata budaya paling populer di Bali, dikenal sebagai desa terbersih dan paling tertata di Indonesia. Suasana tradisionalnya yang masih terjaga dengan baik, tata ruang desa yang rapi, serta keramahan warganya menjadikan tempat ini selalu menjadi tujuan favorit wisatawan. Namun, sebelum berkunjung, banyak yang bertanya: berapa biaya masuk Penglipuran? Pertanyaan ini cukup penting, terutama bagi wisatawan yang ingin menyiapkan anggaran liburan dengan lebih matang.
Harga tiket masuk Desa Penglipuran tergolong terjangkau, bahkan dibandingkan dengan beberapa destinasi wisata budaya lainnya. Biasanya, tiket masuk untuk wisatawan domestik berada di kisaran Rp25.000 per orang. Sementara itu, untuk wisatawan mancanegara, tarifnya umumnya berada di kisaran Rp50.000 per orang. Harga ini bisa berubah sewaktu-waktu, terutama saat masa liburan atau ketika ada regulasi baru dari pihak pengelola desa. Walaupun begitu, secara keseluruhan tiket ini dianggap cukup sepadan dengan pengalaman budaya yang ditawarkan. Desa Penglipuran juga sesekali memberikan tarif khusus untuk anak-anak atau rombongan wisata, sehingga biaya masuk bisa menjadi lebih hemat bila datang bersama keluarga atau grup besar.
Ketika membeli tiket masuk, wisatawan tidak hanya mendapatkan akses untuk jalan-jalan di area desa utama yang sangat ikonik, tetapi juga bisa menikmati berbagai spot foto menarik, rumah tradisional Bali, serta area hutan bambu yang menjadi ciri khas Penglipuran. Desa ini dirancang dengan pola linear, sehingga jalur wisatawan jelas dan nyaman. Tidak ada kendaraan bermotor yang diperbolehkan masuk ke area inti desa, sehingga suasana tetap tenang, bersih, dan alami. Tiket masuk yang dibayarkan berkontribusi pada upaya pelestarian budaya serta kebersihan lingkungan desa, sehingga wisatawan dapat merasakan pengalaman yang autentik dan berkualitas.
Selain tiket masuk, wisatawan juga perlu memperhatikan biaya tambahan yang mungkin diperlukan saat berkunjung. Misalnya, di area parkir kendaraan dikenakan tarif parkir standar, seperti Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000–Rp10.000 untuk mobil, tergantung kebijakan pengelola pada waktu kunjungan. Biaya ini umumnya dikelola oleh warga lokal dan digunakan untuk mendukung pengelolaan fasilitas umum. Jika wisatawan ingin membeli minuman, makanan ringan, atau cendera mata khas Penglipuran, tentu diperlukan anggaran tambahan. Toko-toko kecil milik warga menawarkan berbagai produk lokal seperti arak Bali, kain khas, kerajinan bambu, dan jajanan tradisional yang bisa menjadi oleh-oleh.
Harga tiket masuk yang relatif murah membuat Penglipuran menjadi destinasi yang cocok untuk semua kalangan. Baik wisatawan individu, keluarga, maupun rombongan sekolah dan perusahaan bisa menikmati suasana Bali tempo dulu dengan biaya yang sangat terjangkau. Wisatawan juga dianjurkan untuk datang pada pagi atau sore hari agar bisa menikmati suasana yang lebih sejuk dan pencahayaan yang bagus untuk berfoto. Dengan nilai budaya yang tinggi dan kondisi desa yang sangat bersih, Penglipuran menjadi contoh desa wisata yang patut dikunjungi setidaknya sekali dalam hidup.
Secara keseluruhan, biaya masuk ke Desa Penglipuran sangat sebanding dengan pengalaman yang ditawarkan. Dengan tarif yang relatif rendah, wisatawan bisa merasakan atmosfer Bali tradisional yang masih terjaga, menikmati keindahan arsitektur adat, serta melihat langsung bagaimana masyarakat lokal mempertahankan nilai-nilai budaya mereka. Jika Anda sedang merencanakan liburan ke Bali, Penglipuran menjadi destinasi yang tak boleh dilewatkan, apalagi untuk Anda yang menyukai wisata budaya dan suasana pedesaan yang autentik.
Baca Juga: Wisata Danau di Bali
