Desa Penglipuran, yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali, dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Pesona utama desa ini bukan hanya dari keindahan fisiknya, tetapi juga dari kehidupan masyarakatnya yang masih memegang teguh nilai-nilai adat dan budaya Bali. Suasana tenang, udara sejuk, serta keasrian lingkungan menjadikan Penglipuran sebagai destinasi wisata yang ideal bagi siapa pun yang ingin menikmati keindahan Bali dalam suasana pedesaan tradisional. Berikut empat aktivitas wisata yang paling menarik untuk dilakukan di Desa Penglipuran.
1. Menyusuri Keindahan Jalan Utama Desa Tradisional
Aktivitas pertama yang wajib dilakukan saat berkunjung ke Penglipuran adalah berjalan kaki menyusuri jalan utamanya yang ikonik. Jalan setapak berbatu yang rapi, dikelilingi oleh rumah-rumah tradisional dengan arsitektur khas Bali, memberikan pengalaman visual yang sangat memanjakan mata. Setiap rumah memiliki pekarangan luas dan angkul-angkul (gerbang khas Bali) yang seragam, menciptakan kesan harmoni dan keteraturan. Pengunjung dapat dengan mudah berinteraksi dengan warga setempat yang ramah, atau sekadar berhenti untuk berfoto di depan rumah tradisional yang dihiasi taman bunga tropis yang indah.
2. Mengenal Kearifan Lokal dan Struktur Adat Desa
Desa Penglipuran dikenal karena tata ruang dan struktur sosialnya yang masih mengikuti aturan adat Bali yang ketat. Aktivitas kedua yang menarik adalah mengenal lebih dalam sistem kehidupan masyarakatnya. Pengunjung bisa belajar tentang konsep Tri Mandala, yaitu pembagian ruang berdasarkan tingkat kesucian, mulai dari kawasan pura (tempat suci), area permukiman, hingga area kuburan di bagian bawah desa. Selain itu, wisatawan dapat berbincang dengan warga untuk memahami bagaimana tradisi seperti gotong royong, pelestarian lingkungan, dan pelaksanaan upacara adat masih dijaga hingga kini.
3. Menikmati Sajian Kuliner dan Produk Lokal
Tak lengkap rasanya berkunjung tanpa mencicipi makanan khas desa. Di beberapa rumah penduduk, pengunjung dapat menikmati hidangan tradisional Bali seperti tipat cantok, lawar, atau kopi Bali asli Penglipuran. Selain itu, tersedia juga beragam produk olahan lokal, mulai dari kerajinan tangan, minuman herbal, hingga kain tenun yang dibuat secara tradisional. Aktivitas ini bukan hanya memberikan pengalaman kuliner autentik, tetapi juga membantu mendukung ekonomi masyarakat lokal yang menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata.
4. Menjelajahi Hutan Bambu yang Asri
Salah satu daya tarik terbesar Desa Penglipuran adalah hutan bambu yang luas di bagian utara desa. Hutan ini menempati sekitar 45% dari total wilayah Penglipuran dan berfungsi sebagai pelindung alami bagi ekosistem sekitar. Berjalan di tengah-tengah hutan bambu yang rimbun menciptakan suasana damai dan menenangkan. Suara gemerisik bambu yang tertiup angin memberikan efek relaksasi yang alami. Aktivitas ini sangat disukai oleh wisatawan yang mencari ketenangan atau ingin menikmati fotografi alam. Banyak juga pengunjung yang menjadikan hutan bambu ini sebagai lokasi foto prewedding karena keindahannya yang alami dan eksotis.
Berwisata ke Desa Penglipuran bukan sekadar perjalanan melihat tempat yang indah, tetapi juga kesempatan untuk merasakan harmoni antara manusia, alam, dan budaya. Empat aktivitas di atas menjadi pengalaman yang menyentuh sisi spiritual dan budaya wisatawan. Desa ini adalah contoh nyata bagaimana tradisi bisa berpadu dengan pariwisata tanpa kehilangan jati dirinya, menjadikan Penglipuran sebagai salah satu permata budaya Bali yang patut dilestarikan dan dikunjungi.
Baca Juga: Wisata Searah Tirta Gangga